Review Kon-Tiki Bahasa Indonesia

Judul Film : Kon-Tiki
Genre : Action, Adventure, Biography
Tanggal Rilis : 24 August 2012 (Norwegia)
Rating IMDb : 7,2 (IMDb)
Durasi : 118 menit





Kon-Tiki memperlihatkan kepada kita kegigihan seorang ilmuwan untuk membuktikan hasil penelitianya. Tapi tunggu dulu, penelitian yang dimaksud bukanlah penelitian di lab kimia, melainkan penelitian lapangan suku polinesia yang dilakukan oleh Thor Heyerdal. Film besutan Sutradara Norwegia, Joachim Rønning, juga menyajikan kepada kita film yang benar-benar mencuci mata dengan latar Samudera Pasifik yang indah.


Thor bersama istrinya telah meneliti Polinesia, yaitu gugusan pulau yang terdapat di Samudera Pasifik. Setelah menemukan beberapa bukti yang valid, mereka yakin bahwa Orang-orang suku polinesia berasal dari Peru, Amerika Selatan. Setahun kemudian, Thor pergi ke New York dan berusaha meyakinkan lusinan penerbit buku untuk menerbitkan jurnal illmiahnya tentang suku Polinesia. Tetapi semua penerbit menolaknya. Thor malah ditantang untuk membuktikan hasil temuanya. Thor merasa tertantang, ia akan membuktikannya dengan berlayar dari Peru menuju Polinesia dengan hanya mengendarai rakit. Setelah gagal meyakinkan para pelaut untuk ikut dalam ekspedisinya, kemudian seorang penjual lemari es yang bangkrut menghampirinya dan bersedia untuk ikut dalam ekspedisinya. Thor bersama Herman Watzinger, si penjual lemari es kemudian pergi ke Peru untuk memulai ekspedisinya. Setelah sampai di Peru, 4 orang kru lainya bergabung. Sehingga totalnya 6 orang. Mereka akhirnya berlayar dengan rakit yang diberi nama Kon-Tiki

Berbagai rintangan harus mereka hadapi dengan peralatan yang sederhana. Peralatan modern yang dibawa hanyalah Radio, Peta, dan alat-alat navigasi sederhana. Hal itu dimaksudkan untuk membuktikan kebenaran teorinya Thor. Mereka pun menghadapi badai petir, Serangan Hiu, dan ombak besar. Kekompakan mereka juga diuji. Dan belakangan Thor sadar 5 rekanya bukan berlayar untuk membuktikan kebenaran teorinya.

Kon-Tiki yang berlayar menuju utara ternyata mulai berbelok kearah selatan. Ini berarti teorinya benar. Mereka mendapatkan secercah harapan. Mereka terus berlayar sehingga akhirnya sampailah di Kepulauan Polinesia.

Di salah satu situs review saya penah melihat komentar "Dialognya membosankan". Sebagai penonton asing saya juga merasakan hal yang sama. Dialog antar tokoh terkesan kaku. Tetapi terbayar dengan pemandangan yang mengesankan dari Samudera Pasifik yang masih perawan. special effect dari mahkluk laut juga menjadi daya tarik tersendiri. Kalau diperhatikan film ini mirip Life of Pi, vice versa.


Comments

Popular posts from this blog

Cara Bikin Blog di blogger.com

Apa itu Boilerplate?

Pengertian Scripting dan Compiled Language